Wisata Pura Besakih: Keindahan Spiritual Bali yang Mengagumkan

Wisata Pura Besakih – Eksplorasi Keindahan Pura Terbesar di Indonesia
Selamat datang di Jelajahnegeri, Pada artikel kali ini kami yang akan membawa Anda ke dalam perjalanan eksplorasi ke Wisata Pura Besakih. Pura ini diakui sebagai pura terbesar dan paling penting di Indonesia, yang terletak di desa Besakih, Bali. Pura Besakih menawarkan pengalaman spiritual yang sangat dalam bagi para pengunjungnya. Berikut ini kami akan membahas tentang sejarah, arsitektur, seni budaya, aktivitas wisata, kuliner khas, akomodasi, dan banyak lagi tentang Pura Besakih. Mari kita mulai!
Sejarah dan Asal Usul Pura Besakih
Pura Besakih adalah sebuah kompleks candi yang terletak di Desa Besakih, Kabupaten Karangasem, Bali. Menurut sejarah, Pura Besakih sudah ada sejak abad ke-8 Masehi. Candi asli ini dibangun di atas tanah suci yang dipercayai oleh para penduduk setempat memiliki kekuatan magis dalam menghadapi musuh. Kemudian pada abad ke-14, Raja Majapahit yang bernama Sri Kertarajasa mengganti bangunan asli Pura Besakih menjadi sebuah kompleks candi yang lebih besar.
Kompleks Pura Besakih terdiri dari lebih dari 80 bangunan candi yang terpisah-pisah, masing-masing didedikasikan untuk masing-masing klan atau kelompok di Bali. Seiring berjalannya waktu, kompleks candi ini mengalami beberapa kali perombakan dan renovasi, tetapi tetap mempertahankan karakteristik utamanya sebagai pusat keagamaan Hindu di Bali.
Asal Usul Nama “Besakih”
Meskipun tidak ada catatan resmi yang menjelaskan asal usul nama “Besakih”, ada beberapa teori yang berkembang di masyarakat. Salah satunya adalah teori yang mengatakan bahwa nama “Besakih” berasal dari kata “Basuki”, yaitu dewa ular dalam mitologi Hindu. Menurut kepercayaan masyarakat Bali, dewa Basuki diyakini sebagai penjaga dan pelindung di Pura Besakih.
Selain itu, ada juga teori yang mengaitkan nama “Besakih” dengan kata “bisaya”, yang dalam bahasa Sanskrit berarti “ketinggian” atau “puncak”. Hal ini mengacu pada lokasi Pura Besakih yang terletak di kaki Gunung Agung, salah satu gunung tertinggi di Bali.
Desa Besakih dan Keberadaan Pura Besakih
Pura Besakih terletak di desa Besakih, Kabupaten Karangasem, Bali. Desa Besakih sendiri terletak di lereng Gunung Agung, sebuah gunung berapi yang masih aktif. Desa ini terkenal sebagai pusat budaya dan spiritual Bali, dan memiliki sejarah panjang sebagai pusat kepercayaan agama Hindu Bali.
Pura Besakih terletak di lereng Gunung Agung dan dikelilingi oleh alam yang indah. Pura ini adalah kompleks pura yang terdiri dari 86 pura yang lebih kecil, termasuk Pura Penataran Agung sebagai pura utama. Pura ini dibangun sebagai bentuk penghormatan untuk dewata-dewata Hindu, dan masing-masing pura memiliki tujuannya sendiri dalam hierarki kepercayaan Hindu.
Pura Besakih juga memiliki beberapa struktur lainnya seperti Penataran Sasih, Merajan Selonding, dan Penataran Batu Madeg, yang terkenal karena bentuknya yang unik dan keindahan arsitektur. Pengunjung dapat mengeksplorasi setiap ruang dan bangunan di dalam kompleks pura untuk mengagumi keindahan dan keunikan masing-masing.
Desa Besakih dan area sekitarnya juga menawarkan tempat wisata lainnya, termasuk Taman Nusa Penida dan Taman Nasional Bali Barat, yang merupakan tempat wisata populer bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam Bali.
Arsitektur dan Seni Budaya di Pura Besakih
Pura Besakih adalah salah satu contoh terbaik dari keindahan arsitektur dan seni budaya Bali. Kompleks pura ini terdiri dari 86 struktur yang dibangun di sejumlah teras di lereng Gunung Agung, dengan blok batu vulkanik yang digunakan untuk membangun dinding, panggung, dan altar. Berbagai arsitektur dan seni budaya yang ada di Pura Besakih memiliki makna spiritual yang mendalam bagi masyarakat Bali.
Secara arsitektur, Pura Besakih memiliki banyak ciri khas Bali, seperti terasering dan bangunan beratap merah khas Bali. Kekhasan lainnya adalah adanya gerbang tradisional yang disebut Candi Bentar yang menjadi pintu masuk utama ke dalam kompleks Pura Besakih. Di bagian dalam kompleks, terdapat beberapa bangunan utama seperti Pelinggih Meru, Pelinggih Ratu, dan Pelinggih Purnama, masing-masing memiliki makna dan fungsi yang berbeda dalam kepercayaan Hindu Bali.Selain arsitektur, seni ukir Bali juga menjadi ciri khas Pura Besakih. Seni ukir ini menampilkan bentuk-bentuk bunga, pohon, dan hewan yang berkaitan dengan mitologi Hindu. Seni ukir ini terlihat pada pintu gerbang, altar, dan beberapa bagian lain dari Pura Besakih.
Kesemuanya ini membentuk kompleks pura yang sangat indah dan unik, berisi banyak simbolisme dan keragaman, yang menunjukkan pandangan dunia dan keyakinan masyarakat Bali. Kepintaran para pengrajin Bali dalam menghasilkan seni budaya dan arsitektur yang unik telah membuat Pura Besakih menjadi salah satu situs yang paling menarik untuk dikunjungi di Indonesia.
Ritual dan Upacara Suci di Pura Besakih
Pura Besakih bukan hanya merupakan tempat pariwisata yang indah, tetapi juga merupakan pusat kegiatan keagamaan bagi masyarakat Bali. Setiap hari, banyak orang datang ke pura ini untuk bersembahyang dan berbagai upacara keagamaan.
Salah satu upacara suci yang paling penting di Pura Besakih adalah upacara Eka Dasa Rudra. Upacara yang diadakan setiap 100 tahun sekali ini merupakan upacara terbesar dan paling suci di Bali. Ribuan umat Hindu dari seluruh Bali berkumpul di Pura Besakih untuk berpartisipasi dan memberikan persembahan kepada para dewa.
Selain itu, ada juga upacara piodalan yang diadakan setiap enam bulan sekali di masing-masing pura yang terdapat di kompleks Pura Besakih. Upacara ini diadakan untuk memperingati hari jadi setiap pura, dan dihadiri oleh masyarakat setempat dan para turis.
Untuk menghormati upacara keagamaan yang sedang berlangsung, pengunjung diharapkan untuk mengenakan pakaian yang sopan dan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pengelola Pura Besakih.
Panduan Wisata ke Pura Besakih
Jika kamu ingin mengunjungi Pura Besakih, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum berangkat. Simak beberapa tips berikut untuk menjadikan perjalanan kamu ke Pura Besakih lebih aman dan nyaman.
- Pakaian: Untuk memasuki kompleks Pura Besakih, kamu perlu mengenakan pakaian yang sopan dan tidak terlalu terbuka. Wanita disarankan untuk mengenakan kain sarung dan baju kebaya, sedangkan pria disarankan untuk mengenakan kain sarung dan kemeja. Jangan lupa untuk membawa kain atau syal untuk menutupi kepala.
- Waktu Kunjungan: Jam buka Pura Besakih adalah dari pukul 08.00 sampai 17.00 setiap hari. Namun, untuk menghindari kerumunan pengunjung, disarankan untuk pergi di pagi atau siang hari.
- Konsumsi: Jangan lupa untuk membawa botol air minum dan camilan kecil saat berkunjung ke Pura Besakih, atau kamu juga bisa membelinya di sekitar area parkir. Namun, hindari makanan dan minuman yang dijual di pinggir jalan untuk menghindari masalah pencernaan.
- Pemandu Wisata: Jika kamu ingin lebih memahami sejarah dan nilai budaya dari Pura Besakih, disarankan untuk menyewa pemandu wisata di pintu masuk. Pemandu akan membantu menjelaskan setiap tempat yang kamu kunjungi dan memberikan informasi sejarah yang mendalam.
- Parkir: Di area parkir Pura Besakih, kamu akan menemukan banyak penjaga parkir. Pastikan untuk memarkir kendaraan kamu di tempat yang aman dan dikenal oleh para penjaga parkir.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, kamu akan merasa lebih siap untuk menjelajahi keindahan Pura Besakih dan merasakan pengalaman spiritual yang mendalam. Jangan lupa untuk menyiapkan kamera untuk mengabadikan momen indah selama perjalanan kamu ke Pura Besakih!
Cerita dan Mitos di Balik Pura Besakih
Sebagai pura terbesar dan paling penting di Indonesia, Pura Besakih telah menjadi pusat spiritual dan budaya bagi masyarakat Bali selama berabad-abad. Tak heran jika banyak sekali cerita dan mitos yang berkembang di sekitar keberadaan pura ini.
Salah satu cerita yang populer adalah tentang asal muasal Pura Besakih. Konon, pada dahulu kala terdapat seorang pemimpin yang sangat dihormati oleh penduduk desa. Ia memimpin rakyatnya dengan bijaksana dan adil. Suatu hari, ia memimpin rakyatnya untuk membangun sebuah pura besar yang dapat dijadikan tempat suci mereka. Pura Besakih pun kemudian dibangun dan dijadikan tempat beribadah hingga saat ini.
Ada juga mitos yang berkaitan dengan tapa para pendeta di pura ini. Konon, para pendeta bisa bermeditasi selama ribuan tahun di dalam sebuah gua yang ada di kompleks pura. Dalam meditasi panjang tersebut, mereka hidup hanya dengan memakan buah ajaib yang tumbuh di gua tersebut. Dikatakan bahwa buah tersebut memberikan keabadian bagi para pendeta.
“Mitos dan cerita di sekitar Pura Besakih menambah kekayaan dan daya tarik budayanya.”
Terdapat pula kisah mistis yang terkait dengan pengorbanan binatang di pura ini. Konon, pada saat upacara besar, seekor kerbau yang dijadikan sebagai persembahan akan diarak ke altar. Namun, saat tiba di depan altar, kerbau tersebut tiba-tiba menghilang dan hanya meninggalkan darah di atas batu altar. Dipercayai bahwa hal ini merupakan tanda bahwa dewa telah menerima persembahan tersebut.
Tentunya, cerita dan mitos di sekitar Pura Besakih menambah kekayaan dan daya tarik budayanya. Namun, sebagai pengunjung, kita harus tetap menjaga rasa hormat terhadap budaya dan kepercayaan orang Bali.
Aktivitas Wisata di Sekitar Pura Besakih
Wisata Pura Besakih merupakan salah satu pilihan wisata yang tepat bagi yang ingin mengenal lebih dekat kebudayaan Bali. Selain mengunjungi pura terbesar di Indonesia, ada banyak aktivitas wisata yang bisa dilakukan di sekitar Pura Besakih. Berikut adalah beberapa rekomendasi aktivitas wisata yang bisa Anda lakukan:
1. Berbelanja di Pasar Seni Belega
Pasar Seni Belega terletak tidak jauh dari Pura Besakih dan merupakan pasar seni tradisional terbesar di Bali. Di pasar ini, Anda bisa menemukan berbagai jenis kerajinan tangan khas Bali, seperti patung, wayang, dan lukisan. Harga barang-barang di pasar ini juga cukup terjangkau, sehingga cocok bagi yang ingin membawa oleh-oleh untuk keluarga atau teman.
2. Trekking di Bukit Nungnung
Bukit Nungnung merupakan salah satu tempat trekking yang populer di Bali. Dengan ketinggian 900 meter di atas permukaan laut, Bukit Nungnung menawarkan pemandangan alam yang spektakuler dan udara yang sejuk. Untuk mencapai puncak, Anda harus melewati jalan setapak yang cukup menantang. Namun, hasilnya akan terbayar dengan pemandangan alam yang memukau.
3. Menikmati Sunset di Pantai Candidasa
Pantai Candidasa terletak sekitar 30 kilometer dari Pura Besakih dan terkenal dengan keindahan pantainya yang menawan. Pantai ini juga merupakan salah satu spot terbaik untuk menikmati matahari terbenam di Bali. Anda bisa menyaksikan indahnya matahari terbenam sambil menikmati hidangan laut segar di restoran-restoran sekitar pantai.
Itulah beberapa rekomendasi aktivitas wisata yang bisa Anda lakukan di sekitar Pura Besakih. Selain itu, Anda juga bisa mencoba aktivitas lain seperti berkunjung ke taman safari, menikmati spa tradisional, atau mengunjungi desa-desa tradisional di sekitar Pura Besakih.
Tradisi dan Budaya di Bali
Bali dikenal sebagai destinasi wisata yang kaya akan tradisi dan budaya yang unik. Salah satu contoh penting dari warisan budaya Bali adalah Pura Besakih. Dibangun pada abad ke-8, pura ini dianggap sebagai tempat suci tertinggi di pulau Bali dan menjadi pusat spiritual bagi para penduduk setempat.
Bali juga terkenal dengan seni dan budayanya yang kaya dalam bentuk tari, musik, patung, dan lukisan. Seni dan budaya tersebut sering kali diintegrasikan dalam berbagai upacara keagamaan di pulau Bali, termasuk di Pura Besakih.
Bagi para wisatawan yang tertarik untuk mendalami seni dan budaya Bali, terdapat banyak pilihan aktivitas wisata yang dapat dilakukan di sekitar Pura Besakih. Mulai dari mengunjungi museum seni hingga menonton pertunjukan tarian tradisional Bali, para pengunjung dapat merasakan keindahan dan keunikan budaya Bali yang autentik.
Museum Seni Lukis Nyoman Gunarsa
Berlokasi di desa klungkung, Museum Seni Lukis Nyoman Gunarsa adalah museum seni modern yang didedikasikan untuk seniman Bali terkenal, Nyoman Gunarsa. Museum ini menampilkan karya-karya lukis, patung, dan kerajinan yang mencerminkan kebudayaan Bali. Kunjungan ke museum ini akan memberikan pengalaman yang mendalam tentang seni dan budaya Bali.
Watching Balinese Dance Performances
Tarian tradisional Bali adalah bagian integral dari kehidupan budaya Bali. Terdapat banyak tempat di sekitar Pura Besakih di mana wisatawan dapat menonton pertunjukan tarian Bali yang indah dan penuh makna. Beberapa tempat yang direkomendasikan adalah Gedong Kirtya Singaraja dan Taman Budaya Bali.
Keunikan seni dan budaya Bali yang terkait dengan Pura Besakih dapat melengkapi perjalanan wisata Anda menjadi pengalaman yang berkesan dan tak terlupakan.
Tips Berwisata Aman dan Nyaman ke Pura Besakih
Wisata ke Pura Besakih dapat menjadi pengalaman spiritual dan budaya yang tak terlupakan. Namun, seperti halnya wisata ke tempat lain, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar perjalanan Anda lebih aman dan nyaman. Berikut adalah beberapa tips berwisata ke Pura Besakih.
- Pakailah pakaian sopan dan santun. Sebagai sebuah tempat suci, pengunjung diminta untuk mengenakan pakaian yang memenuhi kriteria kesopanan. Hindari mengenakan pakaian yang terlalu terbuka atau ketat. Ada beberapa tempat penyewaan pakaian tradisional Bali di sekitar area Pura Besakih jika Anda tidak membawa pakaian yang sesuai.
- Bawalah botol air minum. Saat menjelajahi kompleks Pura Besakih, bawalah botol air minum sendiri untuk menghindari dehidrasi. Beberapa pedagang juga menjual air minum di sekitar area pura.
- Perhatikan waktu kunjungan. Pura Besakih sangat ramai di hari libur nasional dan saat musim liburan. Untuk menghindari kerumunan, hindari waktu kunjungan pada puncak hari.
- Patuhi aturan dan peraturan Pura Besakih. Sebagai sebuah tempat suci, ada beberapa aturan dan peraturan yang harus diikuti oleh pengunjung. Ada beberapa panduan dan tanda peringatan di sekitar area Pura Besakih yang harus diperhatikan.
- Perhatikan penipuan. Seperti wisata di tempat lain, ada beberapa penipuan yang harus diwaspadai. Hindari membeli barang dari pedagang yang mengganggu atau menawarkan harga yang terlalu mahal.
Itulah beberapa tips berwisata ke Pura Besakih. Dengan memperhatikan hal-hal di atas, Anda dapat menjelajahi pura sepuasnya tanpa perlu khawatir.
Kuliner Khas di Sekitar Pura Besakih
Jika kamu berkunjung ke Pura Besakih, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kuliner khas daerah sekitar. Berikut adalah beberapa hidangan yang patut dicoba:
Nasi Campur Bali
Nasi campur merupakan hidangan yang terdiri dari nasi putih yang dihidangkan dengan berbagai macam lauk seperti ayam betutu, sate lilit, lawar, dan masih banyak lagi. Rasanya yang lezat dan khas Bali pasti akan memanjakan lidahmu.
Babi Guling
Babi guling adalah hidangan yang terbuat dari daging babi yang dipanggang dengan bumbu khas Bali seperti bawang putih, cabe, dan rempah-rempah lainnya. Hidangan ini sangat populer di Bali dan biasanya dihidangkan pada acara-acara besar seperti upacara keagamaan atau pernikahan.
Jaje Bali
Jaje Bali adalah kue tradisional Bali yang terbuat dari tepung ketan dan gula merah. Kue ini memiliki tekstur yang kenyal dan manis, dan biasanya dihidangkan pada acara-acara adat.
Jangan lupa untuk mencoba kuliner-kuliner khas Bali lainnya seperti lawar, bebek betutu, dan sate lilit yang pasti akan membuat perjalanan wisatamu semakin berkesan.
Penginapan dan Akomodasi di Sekitar Pura Besakih
Bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi Pura Besakih, berbagai pilihan penginapan dan akomodasi tersedia di sekitar area wisata. Mulai dari hotel mewah dengan fasilitas lengkap hingga homestay dengan nuansa tradisional, tersedia untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
Nama Penginapan | Tipe Kamar | Harga |
---|---|---|
Hotel Puri Saraswati | Deluxe | Rp 1.200.000/malam |
Homestay Puri Agung | Standard | Rp 250.000/malam |
Villa Bali | Private | Rp 3.500.000/malam |
Hotel Puri Saraswati menawarkan kenyamanan dengan fasilitas lengkap seperti kolam renang, restoran, dan spa. Homestay Puri Agung menyediakan penginapan dengan nuansa tradisional Bali dan tidak membuat kantong Anda bolong. Sedangkan Villa Bali menawarkan pengalaman menginap yang mewah dengan fasilitas yang lengkap dan pemandangan yang indah.
Selain itu, ada juga banyak pilihan restoran dan warung makanan di sekitar area Pura Besakih yang menawarkan berbagai macam makanan lezat khas Bali. Anda dapat mencoba berbagai hidangan seperti bebek betutu, nasi campur, dan sate lilit. Jangan lupa juga mencicipi jus buah segar yang tersedia di setiap sudut jalan.
Jika Anda ingin mencari penginapan atau akomodasi di sekitar Pura Besakih, sebaiknya mempertimbangkan ketersediaan fasilitas dan kenyamanan yang ditawarkan. Pastikan juga untuk memesan kamar jauh-jauh hari terutama pada puncak musim liburan untuk menghindari kehabisan tempat tinggal. Selamat menikmati liburan Anda di Pura Besakih!
Tanya Jawab tentang Pura Besakih
Sebagai wisatawan yang ingin berkunjung ke Pura Besakih, mungkin ada beberapa pertanyaan yang muncul dalam benak anda. Berikut adalah beberapa jawaban yang mungkin bisa membantu anda:
1. Kapan waktu terbaik untuk mengunjungi Pura Besakih?
Waktu terbaik untuk mengunjungi Pura Besakih adalah selama musim kemarau, sekitar bulan April hingga Oktober. Namun, pastikan anda membawa payung atau selalu memeriksa cuaca sebelum berkunjung karena hujan masih bisa turun sewaktu-waktu.
2. Apakah ada dress code yang harus diikuti saat berkunjung ke Pura Besakih?
Ya, ada dress code yang harus diikuti saat berkunjung ke Pura Besakih. Anda diharapkan mengenakan pakaian yang sopan dan menutupi tubuh hingga lutut dan bahu. Jika anda tidak membawa pakaian yang sesuai, anda bisa menyewa kain sarung sebelum memasuki area pura.
3. Apakah wisatawan boleh memotret di area Pura Besakih?
Anda boleh memotret di area Pura Besakih, namun pastikan tidak mengganggu jalannya upacara atau kegiatan ritual. Beberapa bagian pura juga tidak boleh difoto, jadi pastikan anda membaca tanda-tanda dan aturan yang berlaku di area tersebut.
4. Bagaimana cara menuju ke Pura Besakih?
Anda bisa menuju ke Pura Besakih dengan menggunakan kendaraan pribadi atau menggunakan transportasi umum seperti bus atau travel. Pura Besakih terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, sekitar 62 kilometer dari Kota Denpasar.
5. Apakah ada panduan wisata atau tur yang tersedia di Pura Besakih?
Ya, ada beberapa panduan wisata atau tur yang tersedia di Pura Besakih. Anda bisa memilih paket tur yang sesuai dengan kebutuhan anda di beberapa travel agen atau tempat penyewaan kendaraan di sekitar Pura Besakih. Namun, pastikan anda memilih agen yang terpercaya dan memiliki reputasi yang baik.
6. Apakah ada restoran atau tempat makan di sekitar Pura Besakih?
Ya, ada beberapa restoran atau warung makan di sekitar Pura Besakih yang menyajikan makanan khas Bali dan internasional. Namun, pastikan anda mencari tempat makan yang bersih dan terpercaya untuk menghindari masalah kesehatan.
7. Apakah ada barang yang dilarang dibawa ke dalam area Pura Besakih?
Ada beberapa barang yang dilarang dibawa ke dalam area Pura Besakih, seperti makanan mentah atau berbau menyengat, minuman keras, senjata tajam, dan narkotika. Pastikan anda tidak membawa barang-barang tersebut agar tidak mengganggu keamanan dan kenyamanan pengunjung lainnya.
8. Bisakah wisatawan menginap di sekitar Pura Besakih?
Ya, ada beberapa penginapan dan akomodasi di sekitar Pura Besakih yang bisa anda pilih sesuai dengan kebutuhan dan anggaran anda. Namun, pastikan anda memesan akomodasi sebelumnya untuk memastikan ketersediaan kamar dan mendapatkan harga yang terbaik.
Demikian beberapa jawaban atas pertanyaan yang sering ditanyakan tentang Pura Besakih. Semoga informasi di atas bisa membantu perjalanan wisata anda ke pura terbesar di Indonesia ini.
Sejarah Pura Besakih

Dalam perkembangannya, Pura Besakih mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan. Pada tahun 1963, pura ini mengalami bencana alam berupa letusan Gunung Agung yang menghancurkan sebagian besar bangunan di sekitarnya. Namun, masyarakat Bali yang sangat menghargai keberadaan pura ini berhasil membangun kembali Pura Besakih dengan lebih baik dan megah.
Keindahan Pura Besakih

Selain itu, Pura Besakih juga menjadi tempat yang sangat penting bagi umat Hindu di Bali. Di dalam Pura Besakih terdapat beberapa pura kecil yang masing-masing memiliki fungsi dan makna yang berbeda. Bahkan, Pura Besakih menjadi tempat bagi upacara keagamaan besar seperti Galungan dan Kuningan.
Rating untuk Wisata Pura Besakih


Kekurangan dan Kelebihan Pura Besakih

Berikut adalah kekurangan dan kelebihan dari Pura Besakih:
Kekurangan Pura Besakih
- Memiliki aturan yang ketat bagi wisatawan
- Tiket masuk yang cukup mahal
- Waktu perjalanan yang cukup jauh dari Denpasar
Kelebihan Pura Besakih
- Keindahan bangunan pura yang megah dan ornamen-ornamen khas Bali
- Keberadaannya sebagai tempat suci bagi umat Hindu di Bali
- Pemandangan alam yang indah
Tips Berkunjung ke Pura Besakih

- Pilih waktu yang tepat untuk berkunjung, yaitu pada pagi hari sekitar pukul 08.00 – 09.00 WITA
- Berpakaian sopan dan menutupi bagian tubuh yang seharusnya tidak terlihat
- Memperhatikan aturan yang berlaku di Pura Besakih
- Membawa air minum dan snack saat berkunjung
- Menggunakan pemandu wisata yang dapat menjelaskan lebih detail tentang Pura Besakih
Related video of Wisata Pura Besakih: Keindahan Spiritual Bali yang Mengagumkan